Rabu, 28 Mei 2008

CATATAN AYAH : 28 MEI TIGA TAHUN YANG LALU

28 Mei tiga tahun yang lalu, Ayah mangalami kejadian yang tidak dapat ayah lupakan seumur hidup ayah. Kamu lahir dengan selamat ke dunia ini. Saat itu ayah menguatkan diri untuk melihat diri kamu lahir. dalam hati ayah bertanya apakah ayah kuat untuk menemani mama melahirkan kamu ?,

Akhirnya ayah memberanikan diri untuk melihat proses kelahiran kamu, karena itu sudah menjadi janji ayah untuk melihat proses kelahiran anak2 ku.

Bintang ku, disaat menunggui kelahiran kamu ada pelajaran & pengalaman yang ayah dapatkan.
1. Betapa kasihannya Ibu/Istri kita saat melahirkan diri kita, itu yang membuat ayah semakin sayang sama Eyang & mama.
2. Pengalaman ayah untuk melihat proses kelahiran kamu, yang tidak dapat ayah lupakan.
3. Ternyata makanan di RS saat ayah nemenin mama melahirkan kamu itu enak2.hehehehe…
4. Suasana hati yang tidak menentu saat menantikan kelahiran kamu. (saat itu ayah merasa mules, pusing, stress, kebelet pipis,cemas, dll yang pasti banyak deh)

Saat kamu lahir yang pertama ayah ucapkan "Alhamdullilah" setelah perjuangan dari pagi jam 06.00 sampai 21.00 menantikan kelahiran kamu akhirnya lahir juga Penerus keturunanku.
Ayah memberi nama Kamu Muhammad Bintang Riyanto, kamu mau tahu artinya ?

Muhammad :" Ayah dan mama ingin kamu memiliki budi pekerti dan tingkah laku seperti junjungan kita Nabi Muhammad SAW"
Bintang : Ayah dan mama ingin kamu seperti bintang dilangit yang memberikan cahaya ke alam, walaupun kamu kecil & jauh, tapi sinarmu tetap dapat dinikmati oleh semua "
Riyanto : Kalo ini nama belakang ayah…

Sudah tiga tahun usiamu kini anakku, Tak terasa kamu sudah mau sekolah, kamu sudah bisa marah kalau keinginan kamu tidak dipenuhi, kamu selalu menjadi motivasi ayah untuk selalu mendapatkan yang terbaik untuk keluarga.
Yang pasti kamu akan selalu menjadi "Bintang" ayah.

Selamat Ulang Tahun Anakku, Bintang….
Semoga kelak kamu bisa menjadi Orang yang berguna bagi Agama, Negara, Orang tua dan Lingkungan dimana kamu berada.
Doa Ayah akan selalu menyertai langkah kamu.




Foto Ayah & Kakak di Pernikahan Om Gatut & Tante Kiki

Hari ini, 3 Tahun yang lalu

Sini, Kak... ini mama mau cerita..

Hari ini, 3 tahun yang lalu jatuh pada hari Sabtu. Dari malam hari mama sudah merasa gelisah, gak tau kenapa. Pagi-pagi, bangun tidur, mama & ayah ngobrol2 karena hari sabtu mama & ayah libur, gak ngantor. Ayah ceritain mimpi ayah semalem. Katanya, ayah mimpi mama mau melahirkan kamu, kak, trus.. bla.. bla.. bla.. (sensored by mama, nanti tanya ke ayah ya, mimpinya apaan ). Mama gak begitu merhatiin karena mama masih gelisah seperti ngerasa bakalan ada sesuatu yang bakalan terjadi gitu. Trus mama ke kamar mandi, mau pipis. eh.. tu kan.. bener... ternyata keluar flek. Langsung panggil eyang vila, trus kata eyang langsung aja ke rumah sakit. Ya, udah deh, dengan deg2an (soale anak pertama) mama mandi dan bersiap2 plus nyiapin koper buat di RS (nah, ni koper udah di-angin-angin lama diluar tapi belum disiapin juga isinya krn kata perkiraan lahir bulan Juni). Setelah rebes eh beres kita berangkat (mama, ayah, eyang vila, om Gatut) naik mobil biru peninggalan alm. eyang kakung (papanya mama).

Emang kalo kita lagi dalam posisi "urgent" suka adaaa aja kejadian yang tidak diinginkan. Nah, saat dalam perjalanan ke RS, mobil yang dari jauh hari telah dipersiapkan untuk mengantarkan mama jika sewaktu2 mules (bukan mules mau ke belakang ya, Kak) ternyata mogok ditengah jalan. Untungnya (masih ada untungnya juga), tidak jauh dari tempat mogok ada bengkel. Tapi kan gak mungkin mama nungguin mobil dibenerin dulu, secara semua udah pada panik. Emang rejekinya kamu ya, kak, waktu lagi nunggu dipinggir jalan ada taxi keluar dari komplek dan waktu distopin mau berhenti. Alhamdulillah.... akhirnya yang anterin cuma ayah & eyang vila secara Om Gatut harus nungguin mobil di bengkel.

Tiba di RS dengan selamat sekitar jam 7-an pagi gitu. Tak lama, tiba juga eyang Ranti dan Om Dita. Mama segera dibawa ke R. Observasi. Trus diperiksa detak jantung bayi, dsb, dsb. Tidak lama kemudian baru ketahuan kalau air ketuban mama rembes , jadi harus segera melahirkan kamu, kak, supaya kamu tidak keracunan di dalam perut. Mama diminta ganti baju dengan baju dari RS dan dipindah ke Ruang disebelahnya (R. Bersalin).

Di R. Bersalin itu ada kurang lebih 4 tempat tidur (apa enam 6, ya?) dengan masing2 dibatasi dengan tirai. Gak tau pas jam berapa (mama lupa), ada seorang ibu tarik napas trus lepas napas seperti waktu belajar pernapasan di senam hamil kedengarannya sih suaranya dari tempat tidur paling ujung (mama dpt tempat tidur diujung satunya). trus ada suara seorang bapak & suara beberapa perempuan ngobrol sambil bercanda2. Pada saat itu mama mikir, ih itu ibu rajin banget masih sempet2nya belajar pernapasan buat persiapan melahirkan. eh, gak lama kemudian terdengar suara tangis bayi, oek..oek.. dan suara mengucap syukur, "Alhamdulillah..." HAH??!! ternyata itu tadi emang sedang melahirkan toh, bukan sedang belajar pernapasan. Dan suara bapak2 itu ternyata dokter & suara perempuan2 itu suara suster. Jadi...%^&88%$ O..Ow... melahirkannya ternyata disitu2 juga secara mama pikir melahirkannya dipindah ke ruangan khusus. Ya, Allah, mama bersyukur ibu itu melahirkannya tidak sambill tereak2 or nangis. Karena hal itu pasti menambah stress & deg2an mama yang baru pertama kali melahirkan.

Karena ketuban rembes dan si Kakak sepertnya masih betah didalam perut, akhirnya mama di-induksi. Kata ayah sih induksi nya 2 x, mama gak tau deh, pasrah aja. trus disuruh balik kiri balik kanan. Makin sore, makin terasa mules dan balik kiri balik kanan semakin menambah penderitaan mama. Bulek Rin, Eyang vila, Eyang Ranti, Ayah berganti2 menemani dan membantu mengurangi rasa sakit mama dengan mengelus2 pinggang. Mama disuruh makan dan minum spy nanti saat melahirkan ada energi. Tapi mana bisa makan & minum? mama udah ngerasain mules yang semakin menjadi2 (psst.. yang makan makanan tsb ayah loh. kata ayah makanannya enak). Sebenernya mau nyerah aja tuh, pengen caesar aja, tapi kata susternya, sayang, bu, sebentar lagi. Trus mama gak boleh di elus2 pinggangnya, katanya ntar bayinya gak mau ngajakin keluar & harus sering2 balik kanan & kiri (tolong...). Trus susternya sering banget menegur mama, " jangan gelisah, bu, nanti bayinya ikut gelisah" . Gimana lagi, dong, Sus.. suster gak ngerasain mulesnya sih.. (ini ngomongnya dalam hati lho..)

Makin malam waktu berjalan, makin mules pula perut mama. Ayah menemani mama didalam R. Bersalin dan menjadi sasaran cubitan mama setiap kali mules datang (sorry, ya, Yah). Eyang Vila & Eyang Ranti udah gak kuat nunggu di dalem, gak tega katanya. Jadi mereka nunggu diluar beserta Tante UU, Bude Ari, Om Gatut, Tante Kiki, Om Beni (yang pulang kerja langsung menuju TKP eh RS) & Tante Nia. Akhirnya setelah proses panjang & menyiksa, "pembukaan" dinyatakan lengkap, Pak Dokter Hario Untoro, SPog datang. sambil periksa mama, Pak Dokter ngomong, "coba diperiksa, bisa normal gak nih melahirkannya". Please, deh, dok, Kalo sampe ngomong harus di-caesar mama bisa langsung angkat lengan baju siap2 ngamuk secara udah ngerasain mules-mulesnya dari siang. Kalo mesti caesar kan dari tadi aja gak perlu ngerasain mules-mules. Tapi, syukur bisa normal, walaupun dibantu vacuum karena gak kuat mengejan.

Pukul 21.01, ALHAMDULILLAH.... puji syukur kepada Allah akhirnya kamu lahir dengan selamat, Kak. Semua rasa sakit mama hilang dan jadi tidak berarti diganti dengan rasa gembira dan rasa syukur.

Ayah memberimu nama: MUHAMMAD BINTANG RIYANTO
lahir dengan berat 2.550 Kg dan panjang 46 Cm.


Hari ini, 28 Mei 2008, genap sudah 3 tahun umurmu, Kak.




"Selamat Ulang Tahun, Kak.. "

Ya, Allah, berikan umur yang panjang pada Kakak, limpahkan rahmat-Mu, Berikanlah kesehatan dan keselamatan padanya, Jagalah ia selalu dimanapun ia berada, jagalah ia agar selalu berada di jalan-Mu, jadikanlah ia anak yang saleh dan berbakti kepada kedua orang tuanya dan menjadi anak yang berguna bagi semua. Amien...

Kakak bayi digendong bude

Kakak masih baby

Kakak masih baby lagi bobok